Senin, 02 Desember 2013

PENGALAMAN MENGAMALKAN SETELAH DI IJAZAH LANGSUNG

Anank Detoz.PK280

anank_detoz84@yahoo.com

hp: 08121330101

 

Assallamuallaikum…,
Salam hormat dateng Abah Raffi, para sesepuh PADEPOKAN AL-KAAFII dan seluruh KBPK  yang saya hormati. Saya anggota baru.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad SAW, segenap keluarga dan sahabatnya.

Monggo poro sedulur kita hayati sebentar, saya yang dhoif ini mencoba menulis/berbagi pengalaman  apa yang telah saya peroleh, pelajari dan saya LAKONI dari IJAZAH oleh ABAH RAFFI.

Pada waktu saya mengikuti ijasah dikediaman Abah Raffi dan melaksanakan aturan yang telah dibabarkan oleh Abah Raffi, alhamdulillah saya dengan mengharap ridho allah dapat melaksanakannya dengan rutin . Saya silaturahmi ke rumah Abah tgl 14 Nov’10 (tepatnya hari minggu, pk 06.00 WIB) setalah panjang lebar kami berbincang, dan saya pun kembali pamit pulang tepat pk.11 siang.

Jalan ceritanya begini : seperti rutin tiap hari, ketika ba’da Isya saya lakukan dzikir Istighfar, Sholawat Nabi lalu mengaji surat Al-Waqiah lalu tutup dengan do’a. kemudian saya beranjak ketempat tidur, kebetulan malam itu sepertinya mata tak biasanya sangat amat terasa ngantuknya yang luar biasa. (biasanya saya tidur pk. 22 WIB lewat), akan tetapi semalam tepatnya tanggal 16 Nov’10 hari selasa pk 20.00 WIB saya sudah beranjak ketempat tidur untuk istirahat tidur malam. Dan tentunya untuk melakukan rutinitas qiamul lail setelah bangun tidur nanti.

Dalam tidur malam tersebut, saya bermimpi ; ketika saya ingin mengambil air wudlu, tiba-tiba saya dikejutkan oleh sosok baju kebesaran berwarna putih yang seolah sudah berdiri dan menunggu saya. Anehnya si baju tersebut bisa berbicara dengan cara memanggil saya, sambil menggerakkan kepala dan tangan layaknya si baju tersebut ada empunya (pada hal isi baju tersebut kosong, namun bisa berdiri tegak). Dengan serta merta saya kaget, terkejut, takut, saya langsung berlari tunggang langgang ketakutan dan berlari sekencangnya, namun si baju tersebut pun mengejar saya kemana saya berlari dan akhirnya sampai saya tersudut sampai tidak ada jalan keluar untuk berlari dengan rasa yang masih cemas dan takut serta bergetar sekujur tubuh, tiba-tiba si baju kebesaran berwarna putih tersebut seolah berhasil menangkap saya lalu dia (baju kebesaran berwarna putih) masuk ke dalam tubuh saya bagian dada dan menghilang. Setelah peristiwa tersebut lalu saya ke masjid untuk ikut berdzikir bersama jamaah yang tidak ada saya kenal satupun, namun saya bersalaman cium tangan dengan salah seorang pemimpin dzikir tersebut, (dia mengenakan pakaian khas jawa pake udeng dikepalanya, kain sarung seperti celana warna hitam dan baju warna coklat tua) namun saya pun tidak mengenal orang tersebut. Dan seketika itu pun saya siuman terbangun dari mimpi tersebut. Dengan mata yang masih ngantuk berat saya paksakan untuk bangun.

Saya ucapkan puji syukur mengagungkan kebesaran asma Alloh bertasbeh, tahmid dan tahlil. Ketika saya lihat pada jam dinding kamar malam itu telah menunjukan pk. 24.00 WIB  sebelum saya melakukan qiamul lail, saya mengingat kembali semua mimpi yang sudah saya alami tersebut lalu saya kabarkan ke Abah Raffi detik itu juga. Lalu saya ambil wudlu, qiamul lail, dzikir dan mengaji serta berdo’a lalu berdzikir kembali hingga tak terasa tertidur kembali.
Namun ternyata dalam tidur yang kedua kali ini saya bermimpi melihat Abah Raffi sedang berdzikir bersama jamaah yang pada saat itu mereka sedang berdzikir di pinggir laut, lalu saya pun ikut berdzikir setelah sepertinya ada isyarat mata dari Abah Raffi yang memang sedang khusuk memimpi dzikir. Yang mana posisi berdzikir agak setengah tubuh mereka ter rendam oleh air laut tersebut (sebatas ujung pangkal paha) dan sesekali manakala ombak kecil menghampiri para jamaah maka tersiramlah tubuh para jamaah yang sedang berdzikir tersebut dan kamipun sangat hikmat mengikuti dzikir bersama Abah Raffi.

Ketika tubuh kami kecipratan air laut, maka saya pun kembali terbangun dari mimpi tersebut. Dan tanpa terasa ketika terbangun, posisi tubuh saya tangan masih memegang tasbeh dengan posisi kaki duduk silah namun tubuh posisi terlentang (layaknya orang tertidur). Dan saat itu jam telah menunjukan pk. 02.46 WIB. Lalu ucap syukur kepada Alloh SWT dengan bertasbeh, tahmid, tahlil. Kemudian detik itu juga langsung kali keduanya saya ceritakan mimpi tersebut ke Abah Raffi dengan cara ber kirim SMS.

Kemudian saya bangunkan istri saya dan kami pun melakukan qimul lail.
Demikianlah sekedar cerita pengalaman walaupun hanya dalam mimpi…….
Buat Abah KU dan sesepuh PADEPOKAN salam rindu selalu mudah-mudahan ini bisa jadi renungan bagi semua saudara KBPK dan MOHON MAAF jika ada KATA dan TULISAN yang kurang berkenan saya mohon beribu-ribu  maaf, saya kurang begitu pandai untuk mengolah kata-kata. Apa yang saya alami NYATA KEJADIANYA walaupun sekedar hanya dalam mimpi, dan terima kasih Abah telah membimbing serta mengijazahkan saya amalan murah rezeqi ini namun ternyata amalan ini sangat ampuh untuk membuka tabir Rijalul Ghoib. Tanpa tambahan kata-kata dan imbuhan kata-kata, semoga apa yang telah Abah ajarkan kepada saya tentunya sangat berguna bagi orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Kirim Al-Fatiha100x

AMIEN AMIEN AMIEN YAA ROBBAL ALLAMIN……(mohon dikoreksi ulang jika ada kata yang keliru).

Wassalam.