Anank Detoz.PK280
anank_detoz84@yahoo.com
hp: 08121330101
Assallamuallaikum…,
Salam hormat dateng Abah Raffi, para sesepuh PADEPOKAN AL-KAAFII dan seluruh KBPK yang saya hormati. Saya anggota baru.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad SAW, segenap keluarga dan sahabatnya.
Monggo poro sedulur kita hayati sebentar, saya yang dhoif ini mencoba
menulis/berbagi pengalaman apa yang telah saya peroleh, pelajari dan
saya LAKONI dari IJAZAH oleh ABAH RAFFI.
Pada waktu saya mengikuti
ijasah dikediaman Abah Raffi dan melaksanakan aturan yang telah
dibabarkan oleh Abah Raffi, alhamdulillah saya dengan mengharap ridho
allah dapat melaksanakannya dengan rutin . Saya silaturahmi ke rumah
Abah tgl 14 Nov’10 (tepatnya hari minggu, pk 06.00 WIB) setalah panjang
lebar kami berbincang, dan saya pun kembali pamit pulang tepat pk.11
siang.
Jalan ceritanya begini :
seperti rutin tiap hari, ketika ba’da Isya saya lakukan dzikir
Istighfar, Sholawat Nabi lalu mengaji surat Al-Waqiah lalu tutup dengan
do’a. kemudian saya beranjak ketempat tidur, kebetulan malam itu
sepertinya mata tak biasanya sangat amat terasa ngantuknya yang luar
biasa. (biasanya saya tidur pk. 22 WIB lewat), akan tetapi semalam
tepatnya tanggal 16 Nov’10 hari selasa pk 20.00 WIB saya sudah beranjak
ketempat tidur untuk istirahat tidur malam. Dan tentunya untuk melakukan
rutinitas qiamul lail setelah bangun tidur nanti.
Dalam tidur malam tersebut,
saya bermimpi ; ketika saya ingin mengambil air wudlu, tiba-tiba saya
dikejutkan oleh sosok baju kebesaran berwarna putih yang seolah sudah
berdiri dan menunggu saya. Anehnya si baju tersebut bisa berbicara
dengan cara memanggil saya, sambil menggerakkan kepala dan tangan
layaknya si baju tersebut ada empunya (pada hal isi baju tersebut
kosong, namun bisa berdiri tegak). Dengan serta merta saya kaget,
terkejut, takut, saya langsung berlari tunggang langgang ketakutan dan
berlari sekencangnya, namun si baju tersebut pun mengejar saya kemana
saya berlari dan akhirnya sampai saya tersudut sampai tidak ada jalan
keluar untuk berlari dengan rasa yang masih cemas dan takut serta
bergetar sekujur tubuh, tiba-tiba si baju kebesaran berwarna putih
tersebut seolah berhasil menangkap saya lalu dia (baju kebesaran
berwarna putih) masuk ke dalam tubuh saya bagian dada dan menghilang.
Setelah peristiwa tersebut lalu saya ke masjid untuk ikut berdzikir
bersama jamaah yang tidak ada saya kenal satupun, namun saya bersalaman
cium tangan dengan salah seorang pemimpin dzikir tersebut, (dia
mengenakan pakaian khas jawa pake udeng dikepalanya, kain sarung seperti
celana warna hitam dan baju warna coklat tua) namun saya pun tidak
mengenal orang tersebut. Dan seketika itu pun saya siuman terbangun dari
mimpi tersebut. Dengan mata yang masih ngantuk berat saya paksakan
untuk bangun.
Saya ucapkan puji syukur
mengagungkan kebesaran asma Alloh bertasbeh, tahmid dan tahlil. Ketika
saya lihat pada jam dinding kamar malam itu telah menunjukan pk. 24.00
WIB sebelum saya melakukan qiamul lail, saya mengingat kembali semua
mimpi yang sudah saya alami tersebut lalu saya kabarkan ke Abah Raffi
detik itu juga. Lalu saya ambil wudlu, qiamul lail, dzikir dan mengaji
serta berdo’a lalu berdzikir kembali hingga tak terasa tertidur kembali.
Namun ternyata dalam tidur yang
kedua kali ini saya bermimpi melihat Abah Raffi sedang berdzikir
bersama jamaah yang pada saat itu mereka sedang berdzikir di pinggir
laut, lalu saya pun ikut berdzikir setelah sepertinya ada isyarat mata
dari Abah Raffi yang memang sedang khusuk memimpi dzikir. Yang mana
posisi berdzikir agak setengah tubuh mereka ter rendam oleh air laut
tersebut (sebatas ujung pangkal paha) dan sesekali manakala ombak kecil
menghampiri para jamaah maka tersiramlah tubuh para jamaah yang sedang
berdzikir tersebut dan kamipun sangat hikmat mengikuti dzikir bersama
Abah Raffi.
Ketika tubuh kami kecipratan
air laut, maka saya pun kembali terbangun dari mimpi tersebut. Dan tanpa
terasa ketika terbangun, posisi tubuh saya tangan masih memegang tasbeh
dengan posisi kaki duduk silah namun tubuh posisi terlentang (layaknya
orang tertidur). Dan saat itu jam telah menunjukan pk. 02.46 WIB. Lalu
ucap syukur kepada Alloh SWT dengan bertasbeh, tahmid, tahlil. Kemudian
detik itu juga langsung kali keduanya saya ceritakan mimpi tersebut ke
Abah Raffi dengan cara ber kirim SMS.
Kemudian saya bangunkan istri saya dan kami pun melakukan qimul lail.
Demikianlah sekedar cerita pengalaman walaupun hanya dalam mimpi…….
Buat
Abah KU dan sesepuh PADEPOKAN salam rindu selalu mudah-mudahan ini bisa
jadi renungan bagi semua saudara KBPK dan MOHON MAAF jika ada KATA dan
TULISAN yang kurang berkenan saya mohon beribu-ribu maaf, saya kurang
begitu pandai untuk mengolah kata-kata. Apa yang saya alami NYATA
KEJADIANYA walaupun sekedar hanya dalam mimpi, dan terima kasih Abah
telah membimbing serta mengijazahkan saya amalan murah rezeqi ini namun
ternyata amalan ini sangat ampuh untuk membuka tabir Rijalul Ghoib.
Tanpa tambahan kata-kata dan imbuhan kata-kata, semoga apa yang telah
Abah ajarkan kepada saya tentunya sangat berguna bagi orang-orang yang
sedang dalam kesulitan. Kirim Al-Fatiha100x
AMIEN AMIEN AMIEN YAA ROBBAL ALLAMIN……(mohon dikoreksi ulang jika ada kata yang keliru).
Wassalam.